Universitas Negeri Malang

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sebuah Kisah



Ada sebuah cerita singkat dari salah satu kumpulan dari buku Al-Ghazali yang menginspiratifku.
Si Jaha dan anaknya sedang melakukan perjalanan . ketika si jaha sedang menyuruh untuk melakukan sesuatu, namun anaknya malah membantah sambilberkata”kalo manusia mengetahui, apa yang akan mereka katakan pada kita?” di sini si Jaha bermaksud untuk memberi sebuah pelajaran supaya anaknya tidak terus menerus beramal alih-alih karena pujian orang lain, sebab pujian manusia ujung-ujugnya tidak terpuji.
Si Jaha menunggangi seekor keledai dan menyuruh ananya untuk berjalan di belakang untuk mengikutinya. Setelah beberapa langkah, mereka melewati sekelompok wanita. Wanita- wanita itu berteriak kepada si Jaha” hai laki-laki bodoh, apakah hatimu tidak berperasaan? Kamu menunggangi keledai sedangkan anakmu berjalan di belakangmu.” Si Jaha kemudian turun dan menyuruh anaknya untuk menunggangi keledai tersebut. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan kembali. Tak lama kemudian ada seorang kakek-kakek yang sedang menjemur punggungnya di tengah terik matahari, kemudian si kakek yang melihat si Jaha sepontan memanggil temennya untuk melihat kejadian tersebut. “ hai coba lihat kebodohan seorang bapak, yang mau-maunya berjalan di belakang sedangkan anaknya malah enak-enakan duduk di atas keledai. Apa anaknya gag tahu bahwa usia bapaknya lebih tua? Dasar anak kurang ajar.
Si Jaha lantas bertanya,” apakah engkau mendengar yang dikatakan mereka? Sudahalah kita tunggangi saja keledai ini bersama-sama”. Maka keduanya menunggangi keledai itu bersama-sama. Di tengah perjalanan mereka melewati kelompok manusia yang melindungi hak-hak binatang. Mereka bersamaan meneriaki si Jaha dan anaknya” hei apa kalian tidak mengetahui hak binatang? Kenapa kalian menyiksa keledai itu dengan menunggangi keledai secara bersamaan? Bukankah berat badan kalian lebih berat daripada seekor keledai tersebut?”. Si jaha bertanya pada anaknya” sudah anakku kita turun dan berjalan kaki saja, dan biarkan keledai ini berjalan di depan kita di belakang, supaya tidak lagi di ledek orang lain. Tak lama kemudian mereka melewati sekelompok orang yang bermulut usil. Mereka berkata wahh.. bodoh banget mereka, keledai itukan untuk di tunggangi tetapi mereka malah membiarkanya. Si Jaha terpengaruh oleh omongan mereka dan mengajak anaknya untuk ke sebuah pohon yang ada di pinggir jalan, kemudian mengambil sebuah dahan yang  besar. Kemudian keledai itu di ikatnya di sebuah dahan tersebut dan menggendongnya. Tiba-tiba ada seorang petugas keamanan dan menagkap mereka lalu membawanya ke rumah sakit jiwa.
Sesampainya di rumah sakit jiwa si Jaha menjelaskan kesimpulan kisah yang mereka alami. ” hai anakku ini adalah akibat kalo kita selalu mendengar ocehan orang lain, dan beramal untuk di sanjung manusia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar