Ada sebuah cerita singkat dari salah satu kumpulan dari buku Al-Ghazali
yang menginspiratifku.
Si Jaha dan anaknya sedang melakukan
perjalanan . ketika si jaha sedang menyuruh untuk melakukan sesuatu, namun
anaknya malah membantah sambilberkata”kalo manusia mengetahui, apa yang akan
mereka katakan pada kita?” di sini si Jaha bermaksud untuk memberi sebuah
pelajaran supaya anaknya tidak terus menerus beramal alih-alih karena pujian
orang lain, sebab pujian manusia ujung-ujugnya tidak terpuji.
Si Jaha menunggangi seekor keledai dan
menyuruh ananya untuk berjalan di belakang untuk mengikutinya. Setelah beberapa
langkah, mereka melewati sekelompok wanita. Wanita- wanita itu berteriak kepada
si Jaha” hai laki-laki bodoh, apakah hatimu tidak berperasaan? Kamu menunggangi
keledai sedangkan anakmu berjalan di belakangmu.” Si Jaha kemudian turun dan
menyuruh anaknya untuk menunggangi keledai tersebut. Kemudian mereka
melanjutkan perjalanan kembali. Tak lama kemudian ada seorang kakek-kakek yang
sedang menjemur punggungnya di tengah terik matahari, kemudian si kakek yang
melihat si Jaha sepontan memanggil temennya untuk melihat kejadian tersebut. “
hai coba lihat kebodohan seorang bapak, yang mau-maunya berjalan di belakang
sedangkan anaknya malah enak-enakan duduk di atas keledai. Apa anaknya gag tahu
bahwa usia bapaknya lebih tua? Dasar anak kurang ajar.
Si Jaha lantas bertanya,” apakah engkau
mendengar yang dikatakan mereka? Sudahalah kita tunggangi saja keledai ini
bersama-sama”. Maka keduanya menunggangi keledai itu bersama-sama. Di tengah
perjalanan mereka melewati kelompok manusia yang melindungi hak-hak binatang.
Mereka bersamaan meneriaki si Jaha dan anaknya” hei apa kalian tidak mengetahui
hak binatang? Kenapa kalian menyiksa keledai itu dengan menunggangi keledai
secara bersamaan? Bukankah berat badan kalian lebih berat daripada seekor
keledai tersebut?”. Si jaha bertanya pada anaknya” sudah anakku kita turun dan
berjalan kaki saja, dan biarkan keledai ini berjalan di depan kita di belakang,
supaya tidak lagi di ledek orang lain. Tak lama kemudian mereka melewati
sekelompok orang yang bermulut usil. Mereka berkata wahh.. bodoh banget mereka,
keledai itukan untuk di tunggangi tetapi mereka malah membiarkanya. Si Jaha
terpengaruh oleh omongan mereka dan mengajak anaknya untuk ke sebuah pohon yang
ada di pinggir jalan, kemudian mengambil sebuah dahan yang besar. Kemudian keledai itu di ikatnya di sebuah dahan tersebut dan
menggendongnya. Tiba-tiba ada seorang petugas keamanan dan menagkap mereka lalu
membawanya ke rumah sakit jiwa.
Sesampainya di
rumah sakit jiwa si Jaha menjelaskan kesimpulan kisah yang mereka alami. ” hai
anakku ini adalah akibat kalo kita selalu mendengar ocehan orang lain, dan
beramal untuk di sanjung manusia.
0 komentar:
Posting Komentar