Solopos.com,
SOLO–Banyak cara
bisa dilakukan perempuan yang tak nyaman mengekspos bagian bahu mereka. Salah
satunya dengan melapisi pakaian yang dikenakan dengan bolero ataupun blazer.
Kesan formal pun seketika tercipta.
Desainer
Rory Wardana kembali mengeluarkan rancangan terbarunya bertema Sekar Jagad di
pergelaran busana Solo Best Brand Index-Jogja Best Brand Index (SBBI-JBBI) 2014
yang dihelat di Puri Kencana Ballroom Lorin Solo Hotel, Rabu (16/4).
Dalam
rancangan desainer yang mengeksplorasi kain batik khas Wonogiri ini, penutup
bahu menjadi aksentuasi formal dalam setiap garis rancangannya. Blazer yang
digunakan tidak dibuat kaku melainkan dibuat playful.
Trik yang
diberikan pemilik label busana House of Rory Wardana Poesponingrat ini untuk
rancangannya, dengan sentuhan permainan pita sebagai pengganti kancing di
blazer model klasik atau membuat potongan blazer berekor panjang yang kini
sedang mengisi jajaran etalase rumah mode dunia.
Tengok saja
rancangan Rory yang menampilkan batik tulis dengan motif burung hantu dan ikan
ini. Terusan tanpa lengan yang dibuat asimetris di bagian bawah, tampil unik
dengan perpaduan blazer lengan panjang dengan yang dibuat dengan potongan ekor
di bagian belakang.
Busana
dengan potongan dramatis tersebut tidak tampak berlebihan dengan permainan kain
berwarna hijau-oranye lembut yang digunakan. Sebagai sentuhan akhir untuk
melengkapi penampilan, sepatu bersol tebal khas 1970-an dan anting besar jadi
andalan untuk membuat tampilan makin edgy.
Bagi yang
tak menggemari potongan baju eksperimental, bisa menjajal perpaduan terusan
tanpa lengan pendek berleher turtle neck. Terusan batik motif floral berwarna
hijau ini siap menjadi busana formal dengan lapisan bolero lengan pendek
berwarna ungu. Sebagai sentuhan akhirnya, sematkan ikat pinggang yang dibuat
dari kain batik bermotif senada yang memeluk bagian pinggang.
Sementara
bagi pengagum busana bergaya retro, bisa menjajal perpaduan pleated blazer
klasik berwarna hitam dan tube shirt batik tulis berwarna merah menyala.
Penampilan setelan ini makin klasik dengan aksesori empat kancing besar yang ditempelkan
di bagian dada blazer. Untuk menyatukan keseluruhan penampilan, dililitkan pita
bermotif senada dengan bawahan di bagian pinggang.
“Bolero dan
blazer memang tidak pernah mati gaya. Banyak yang berburu koleksi seperti ini
untuk melengkapi penampilan semi formal,” terang Rory saat berbincang selepas
peragaan busana.
Rory
mengatakan desain perpaduan kain batik dan blazer menjadi salah satu fashion
item yang kerap dikoleksi perempuan Soloraya lantaran model busana kantoran ini
lekat dengan budaya setempat. “Di sini gaya berbusananya masih konvensional.
Masih banyak yang sungkan mengekspos bahu. Blazer bisa jadi andalan di setiap
kesempatan,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar